Estimasi Kebutuhan Energi dan Protein Ayam Arab Periode Pertengahan Peneluran

Slide Note
Embed
Share

Ayam lokal memiliki potensi untuk menghasilkan daging dan telur. Perbaikan dalam produksi telur ayam dilakukan dengan intensif dalam pemeliharaan dan peningkatan energi serta protein. Pada periode peneluran pertengahan, dilakukan penghitungan kebutuhan protein dan energi serta evaluasi produksi dan kualitas telur ayam Arab dengan sistem semi umbar. Metode penelitian menggunakan 116 ayam Arab dengan ransum standar Hy-Line Brown.


Uploaded on Oct 10, 2024 | 0 Views


Download Presentation

Please find below an Image/Link to download the presentation.

The content on the website is provided AS IS for your information and personal use only. It may not be sold, licensed, or shared on other websites without obtaining consent from the author. Download presentation by click this link. If you encounter any issues during the download, it is possible that the publisher has removed the file from their server.

E N D

Presentation Transcript


  1. ESTIMASI KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA KUALITAS TELUR AYAM BETINA LOKAL PERIODE PERTENGAHAN PENELURAN PADA SISTEM SEMI UMBAR DI DAERAH TROPIK Syafwan dan Yatno Fakultas Peternakan, Universitas Jambi, 36122, INDONESIA Seminar Nasional, Jambi 2 Oktober 2019

  2. Latarbelakang Ayam lokal memiliki potensi untuk menghasilkan daging dan telur, Tahun Sumbangan terhadap total produksi Telur 17% (Diwyanto dan Iskandar, 1999) 12,8% (Department of Agriculture of Indonesia, 2011) Daging 32% (Riethmuller, 1999) 18% (Department of Agriculture of Indonesia, 2011) 1997 2011 Performans produksi ayam lokal rendah, mungkin kekurangan perbaikan dalam kebutuhan nutrient.

  3. Perbaikan dalam produksi telur ayam lokal (%) ME (kcal/kg) CP (%) Production Author Argono dan Iskandar, 2005 2,900 2,200-2,400 2,750 15 13,6 s/d 16 30-40% 18,4 40% Muryanto, 2005 Adrizal et, al, 2011 58% Semua informasi di atas diperoleh dengan pemeliharaan intensif dan peningkatan energi dan protein kasar, Ayam tidak memiliki kesempatan untuk menentukan kebutuhan nutrisi.

  4. Standar kebutuhan zat gizi unggas Suhu lingkungan tinggi Scott et al. (1982) Kebutuhan zat gizi? Bagaimana mengukurnya? NRC, 1994 Sistem pemeliharaan

  5. Periode peneluran Hy-Line Brown commercial Periode awal peneluran (mulai bertelur-50 minggu) Syafwan and Noferdiman (2019) https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755- 1315/287/1/012008 management guide Periode pertengahan peneluran (umur 51-60 minggu) Syafwan dan Yatno (2019) Periode akhir peneluran ( di atas umur 61 minggu) Syafwan dan Yatno, sedang penelitian (2019)

  6. Tujuan Menghitung kebutuhan protein dan energi, produksi dan kualitas telur ayam arab periode pertengahan peneluran dengan sistem semi umbar

  7. Materials and Methods 116 ayam arab umur 56 mng, Tidak bebas dan bebas memilih Kandang sisi terbuka (ada tempat umbaran) Tidak bebas memilih: 1 ransum (standar hy- line brown, 2011) Bebas memilih: 1 + 3 ransum Ransum: ad lib sampai 60 mng Pencatatan per mng: Konsumsi ransum Konsentrasi ME & PK Produksi telur Analisis data: Proc Mixed, SAS Kualitas telur (Anova, SAS) Data Ayam dan ransum

  8. Sistem Semi Umbar Ayam dipelihara dalam petak kandang, separoh beratap dan separoh tidak beratap untuk area bermain Kandang: sisi terbuka. Ayam bebas keluar masuk

  9. Kandungan gizi ransum percobaan Pakan kontrol Pakan tinggi protein rendah energi (TPRE) Pakan tinggi protein dan tinggi energi (TPTE) 76,6 20,3 3018 3,33 5,60 1,30 0,42 0,71 4,30 0,51 0,36 0,16 Pakan tinggi energi rendah protein (TERP) Kandungan gizi (51 sampai 60 minggu) 88,1 15,0 2775 6,18 9,16 0,90 0,42 0,59 4,30 0,50 0,36 0,16 86,1 22,5 2590 5,19 8,32 1,43 0,43 0,78 4,30 0,56 0,36 0,16 79,8 13,5 3128 4,32 5,80 0,88 0,43 0,52 4,30 0,47 0,36 0,16 Dry Matter (%) Protein (%) Energi (Kkal ME/Kg)2 Lemak kasar (%) Serat Kasar (%) Lisin (%) Metionin (%) Met+Cys (%) Kalsium (%) Total P (%) NPP (%) Na (%)

  10. Skema tata letak tempat pakan TPRE TPTE TERP Kontrol Kontrol TPTE Hari 3 Hari 1 Hari 2 TPTE TERP TERP Kontrol TPRE TPRE TPTE TERP Kontrol TPTE TPRE TERP Hari 4 Hari 6 Hari 5 Rotasi tempat pakan setiap hari untuk menghilangkan kebiasaan ayam terhadap tempat ransum tertentu TPRE TERP TPRE Kontrol TPTE Kontrol 10 10/10/2024

  11. Suhu dan Kelembaban 07:00 12:00 17:00 22:00 T (oC) RH (%) T (oC) RH (%) T (oC) T (oC) RH (%) RH (%) Maximum 26,4 98 34,3 79 33,5 94 28,1 97 Minimum 23,2 45 30,3 54 26,2 57 23,8 76 Average 25,0 84 32,2 66 31,0 69 26,6 86

  12. Hasil Konsumsi ransum Feed Consumption 700 650 600 (g/ekor/mng) 550 500 450 400 Minggu: P>0,05 Interaksi: P>0,05 Tidak bebas memilih Bebas memilih 350 300 57 58 59 60 Rataan Umur (mng)

  13. Hasil Konsentrasi PK 190 * * * * * 170 150 130 (g/kg) 110 Tidak bebas memilih Bebas memilih 90 Minggu: P>0,05 Interaksi: P>0,05 70 50 57 58 59 60 Rataan Umur (mng)

  14. Hasil Konsentrasi energi * * * * * 3000 (Kcal ME/Kg) 2500 Minggu: P<0,05 Interaksi: P<0,05 Tidak bebas memilih Bebas memilih 2000 57 58 59 Umur (mng) 60 Rataan

  15. Hasil Produksi telur 80 70 60 Persentase 50 40 30 Tidak bebas memilih Minggu: P<0,05 Interaksi: P>0,05 20 Bebas memilih 10 0 57 58 59 Umur (mng) 60 Rataan

  16. Hasil Konsumsi ransum (kesukaan) 100 80 RPTE Konsumsi ransum (%) 60 TPRE 40 TPTE 20 KONTROL 0 57 58 59 60 Minggu KONTROL TPTE TPRE RPTE 31,07% 21,88% 9,57% 37,48%

  17. Hasil Kualitas telur Tanpa bebas memilih Bebas memilih Efek utama Ketebalan kerabang (mm) Signifikansi 0,39 0,02 0,42 0,02 0,036 Kekuatan kerabang (lb/cm^2) 10,42 0,75 10,69 0,66 0,526 Berat telur (gr) 45,55 0,89 45,91 1,74 0,663 Berat kuning telur (gr) 15,59 0,52 16,09 0,56 0,138 Berat kerabang (gr) 5,52 0,12 5,32 0,27 0,114 Warna kuning telur Perbandingan warna 6,72 0,60 5,17 0,32 5,24 0,54 4,71 0,39 0,001 0,051 HU 33,90 5,87 28,18 4,81 0,095

  18. Kesimpulan 1. Ayam arab betina periode pertengahan peneluran mampu menyusun kebutuhan protein dan energi yang diperlukan dengan lebih banyak mengkonsumsi pakan berenergi tinggi (RPTE, TPTE, kontrol) daripada pakan tinggi protein rendah energi (TPRE). 2. Konsentrasi protein dan energi untuk ayam arab periode pertengahan peneluran pada sistem semi umbar sebaiknya lebih tinggi daripada pakan kontrol. 3. Ketebalan kerabang telur ayam bebas memilih lebih baik meskipun produksi telur tidak berbeda dari ayam tidak bebas memilih.

Related


More Related Content