Information Systems in Organizational Management

Sistem 
Informasi di
Level-Level
Organisasi
/Manajemen
(Lanjutan Pert 2)
1
Febi Nur Salisah, S.Kom, M.Kom
Mata Kuliah Enterprise Information System
Prodi Sistem Informasi – UIN SUSKA Riau
Pendahuluan
2
Manajemen
 
dapat
 
dibagi
 
menjadi
 
3 
level,
 
yaitu:
Level
 
bawah
 
(level
 
operasional)
Level 
menengah 
(level
 taktik)
Level
 
atas
 
(level
 
stratejik)
Setiap
 
level
 
manajemen
 
melakukan kegiatan 
yang
 
berbeda,
 
sehingga
 
membutuhkan 
informasi
 
yang
 
berbeda.
 
Karena
 
informasi
 
yang 
dibutuhkan
 
berbeda,
 
sistem
 
informasi
 
yang 
digunakan juga
 
berbeda.
Lanjutan
 
3
Sistem-sistem
 
informasi
 
di
 
level
 
operasi 
digunakan
 
untuk:
 
mendukung
 
manajer
 
operasi 
dalam
 
melakukan 
kegiatannya.
Tujuan
 
utama
 
sistem
 
informasi di level 
operasional
 
adalah:
 
untuk
 
menjawab 
pertanyaan-pertanyaan
 
rutin
 
untuk
 
keperluan 
kontrol
 
arus
 
transaksi
 
yang
 
terjadi
 
di
 
organisasi.
Sistem 
yang
 
berbasis
 
pada
 
transaksi
 
ini
 
disebut: 
TPS (
Transaction
 
Processing
 
Systems
) dan 
PCS 
(
Process
 
Control
 
Systems
).
Lanjutan
 
4
Sistem
 
informasi
 
di
 
level
 
menengah
 
digunakan 
untuk: 
pengendalian
 
dan
 
pengambilan 
keputusan
 
manajemen
 
yang
 
sifatnya
 
setengah 
terstruktur
 (
semi
 
structured
).
Sistem-sistem informasi ini 
diantaranya 
adalah:
1.
Sistem pakar
 
(SP)
 
atau
 
expert
 
systems
 
(ES),
2.
 
Jaringan
 
neural buatan
 
(JNB)
 
atau
 
artificial 
neural
 
network
 
(ANN),
3.
Sistem
 
penunjang
 
keputusan
 
(SPK)
 
atau
decision
 
support
 
systems
 
(DSS),
Lanjutan
 
5
4. Sistem informasi
 
geografik
 
(SIG)
 
atau
geographic
 
information
 
systems
 
(GIS)
Lanjutan
 
6
Sistem
 
informasi
 
di
 
level
 
atas
 
digunakan
 
untuk: 
perencanaan
 
stratejik
 
dan
 
pemecahan
 
masalah.
Sistem informasi di 
level 
stratejik 
adalah: 
Sistem informasi
 
eksekutif
 
(SIE) atau
 
executive 
information
 
systems
 
(EIS)
 
atau
 
executive 
support
 
systems
 
(ESS).
Sistem informasi
 
yang
 
menghubungkan
 
ke
 tiga 
level
 
manajemen
 
adalah
 
sistem
 
otomatisasi
 
kantor 
(SOK)
 
atau
 
office
 
automation
 
systems
 
(AOS).
Sistem-sistem informasi di 
level-level 
manajemen
EIS
TPS,
 
PCS
DSS, GSS, 
GIS,
 
ES,
 
ANN
Manager
 
bawah
Manger 
meneng
a
h
M
a
n
a
g
e
r 
atas
Perencanaan
strategis
7
P
engen
dal
i
an 
manajemen
P
engend
a
li
a
n 
operasi
Sistem
 
Pakar
8
Sistem
 
pakar
 
atau
 
expert
 
systems
: 
adalah
 
sistem
 
informasi
 
yang
 
berisi
 
dengan 
pengetahuan
 
dari
 
pakar
 
sehingga
 
dapat 
digunakan
 
untuk
 
konsultasi.
Sistem 
pakar
 
dapat
 
berisi
 
dengan 
pengetahuan
 
(
knowledge
)
 
dari
 
satu
 
atau 
lebih
 
pakar.
Pengetahuan dari pakar 
di dalam sistem 
ini 
digunakan 
sebagai 
dasar 
oleh sistem 
pakar 
untuk 
menjawab
 
pertanyaan
 
(konsultasi).
Lanjutan
 
9
Sistem 
pakar 
berguna karena beberapa 
hal, yaitu:
1.
Sistem
 
pakar
 
selalu
 
tersedia
 
di 
organisasi,
 
sedangkan
 
pakar
 
belum
 
tentu 
selalu
 
berada
 
di
 
tempat.
2.
Sistem
 
pakar
 
dapat menyimpan
 
dan 
mengingat
 
pengetahuan
 
yang
 sangat 
tidak
 
terbatas
 
dan
 
tidak
 
kenal
 
lelah.
Illustrasi
 
sistem
 
pakar
 
dalam
 
aplikasi 
bisnis
Apa
 
harapan
 
yang
 
ingin
 
diperoleh
 
Santoso?
Santoso
 
adalah
 
seorang
 
nasabah
 
bank
 
“X”
 
yang 
telah
 
5
 
tahun
 
menjadi
 
nasabah
 
setia
 
selama
 
dia 
menyelesaikan
 
sarjananya.
 
Sekarang
 
Santoso 
sudah
 
bekerja
 
dan
 
ingin
 
membeli
 
rumah
 
sendiri, 
dan
 
bermaksud
 
meminjam
 
uang
 
ke
 
Bank.
Bank 
“X” atau 
Bank
 
“Y”
 
ya…..???
10
Cara
 
Kerja
 
Sistem
 
Pakar
11
Pengetahuan
 
(
knowledge
)
 
di
 
dalam sistem 
pakar
 
diwakili
 
oleh
 aturan-aturan
 
(
rules
).
 
Aturan 
satu 
dengan aturan 
lain 
dihubungkan sehingga 
membentuk
 
diagram
 
pohon.
Sistem
 pakar
 
akan
 
memproses
 
aturan-aturan 
tsb
 
dan 
komponen
 
sistem
 
pakar
 
yang 
memproses
 
ini
 
adalah
 
inference
 
engine
.
Ada
 
dua
 
cara
 
inference
 
engine
 
memproses
aturan-aturan
 
ini,
 
yaitu
 
dengan:
1.
forward
 
reasoning 
dan
2.
backward
 
reasoning
.
Lanjutan
 
12
Forward reasoning 
atau 
disebut juga 
forward 
chaining
, 
aturan-aturan 
diperiksa 
satu 
persatu 
urut mulai 
dari 
muka 
(
forward
). Setiap 
aturan 
(
rule
) 
yang 
diperiksa, 
inference 
engine 
akan 
mengevaluasi 
apakah 
aturan 
ini berkondisi benar 
atau
 
salah?
Dengan 
cara 
backward reasoning 
atau 
disebut 
juga 
backward chaining 
atau 
reverse 
reasoning
, 
inference 
engine 
akan menganggap 
aturan
 
sebagai
 
suatu
 masalah
 atau
 hipotesis 
yang 
akan
 
diselesaikan
 
permasalahannya.
 
Inference 
engine 
memeriksa 
aturan 
mulai 
dari 
aturan-aturan 
terakhir
 
yang
 
memberikan
 
hasil.
Illustrasi
13
Sistem
 
pakar
 
untuk
 
mencari
 
nama
 
hewan. 
Jika 
seseorang
 
menggunakan
 
sistem 
pakar, 
maka
 
akan
 
ditanyakan
 
karakteristik
 
hewan
 
yang 
diinginkan.
1.
memilih
 
yang
 
tinggi
 
atau
 
yang
pendek? 
 
misal 
pendek.
2.
memilih
 
yang
 
putih
 
atau
 
warna
lainnya? 
 
misal
 
dipilih
 
putih
3.
memilih
 
yang
 
kurus atau
 
gemuk?
Misal 
 
dipilih
 
gemuk
Sistem 
pakar
 
akan
 
memberikan
 
hasil
 
“sapi”
Lanjutan
 
14
Tinggi 
atau 
P
ende
k?
Ber- 
be
lalai?
Kurus 
atau 
g
e
muk?
Ber- 
ku
m
is?
Knowledge
 
base
 
di
 
sistem
 
pakar
 
dalam
 
bentuk
 
diagram 
pohon.
Tidak
a
da
G
ajah 
putih
Jerapah
Dino
-
saur
Anji
n
g
Ku
cing 
hitam
Kerbau
Sa
pi
Rule
 
1
Rule
 
4
Rule
 
5
Kuning 
atau 
hi
t
am?
Rul
e
6
Rule
 
7
Rule
 
2
Putih 
atau 
warna?
Rul
e
 
3
Putih 
atau 
hi
t
am?
Tinggi
Pendek
Putih
W
arna
Putih
H
i
t
am
Tidak
Ya
Kuning
H
i
t
am
Gemuk
Kurus
Tidak
Ya
Komponen-Komponen 
Sistem 
Pakar
15
Sistem pakar 
mempunyai 
tiga komponen 
utama, 
yaitu:
1.
User
 
interface
,
2.
Inference
 
engine,
3.
Knowledge
 
base
.
User
 
Interface:
merupakan
 
media
 
yang
 
digunakan
 
oleh
 
sistem
 
pakar 
untuk berhubungan dengan input 
(menerima data 
dan
 
pertanyaan
 
konsultasi)
 
dan
 
output(menghasilkan 
jawaban)
 
dengan
 
pemakainya.
interface
 
yang 
dipakai:
 
keyboard
 
dan
 
monitor.
Lanjutan
 
16
Inference
 
engine 
adalah
:
perangkat
 
lunak
 
di
 
sistem
 
pakar
 
yang
 
akan 
mengevaluasi
 
aturan-aturan
 
(
rules
)
 
yang 
disediakan
 
oleh
 
knowledge
 
base
 
dengan
 
urutan- 
urutan 
tertentu
 
untuk memberikan
 
jawaban
 
dari 
pertanyaan-pertanyaan
 
pemakai
 
sistem
 
dan 
alasan-alasan
 
konsultasi
 
dengan
 
pemakai 
sistem.
Sekarang
 
inference
 
engine
 
tidak
 
perlu 
dibangun,tetapi
 
sudah
 
tersedia
 
dalam
 
bentuk 
paket
 
yang
 
disebut
 
dengan
 
Expert
 
System
 
               
Shell
 
(ES
 
Shell).
                                                                             
Lanjutan
 
17
ES
 Shell
 
yang
 
dijual 
komersil
 
pertama
 
adalah
KEE
 
(Knowledge
 
Engineering
 
Environment).
Komponen
 
ketiga
 
dari
 
sistem
 
pakar
 
adalah 
knowledge
 
base
 
(basis
 
pengetahuan). 
Knowledge
 
base
 
dibentuk
 
dari
 
aturan-aturan 
(
rules
)
 
yang
 
berkaitan
 
dengan 
satu
 
dengan 
yang 
lain.
Pengetahuan
 
yang
 
disimpan
 
di 
knowledge
 
base
ini
 
diambil
 
dari
 kepandaian
 
pakar
Kelebihan
 
&
 
Kekurangan
 
Sistem 
Pakar
18
Kelebihan-kelebihan
 
sistem
 
pakar:
Memberikan
 
pengambilan
 
keputusan
 
yang 
lebih
 
baik
untuk
 
manajer,
Memberikan
 
solusi tepat
 
waktu,
Pelayanan
 
konsumen
 
lebih baik,
Menyimpan
 
pengetahuan
 
di organisasi.
Kekurangan-kekurangan
 
sistem
 
pakar:
Sistem
 
pakar 
hanya
 
dapat
 menangani
 
pengetahuan 
yang
 
konsisten,
Sistem
 
pakar
 
tidak dapat
 
menangani
 
hal
 
yang
 
bersifat
judgement
,
Format
 
knowledge
 
base
 
sistem
 
pakar
 
terbatas,
Aplikasi
 
sistem
 
pakar
 
di
 
bisnis 
sangat
 
terbatas.
Lanjutan
 
19
Contoh-contoh
 
aplikasi
 
sistem
 
pakar
 
di 
bisnis
Untuk
 
keperluan
 
manajemen
1.
Analisis
 
pinjaman
2.
Evaluasi
 
kinerja
 
perusahaan
Diagnostik
1.
Analisis
 
varian
2.
Diagnostik 
program
 
perangkat
 
lunak
Penjadwalan
1.
Penjadwalan
 
produksi
2.
Penjadwalan
 
proyek
Lanjutan
 
20
Konfigurasi
1.
Konfigurasi
 
komputer
 
yang
 
diinginkan
2.
Konfigurasi
 
susunan pabrik
Pemilihan
1.
Pemilihan
 
materi
 
bahan mentah
2.
Pemilihan
 
mesin
Pengendalian
1.
Pengendalian 
mesin 
produksi
2.
Pengendalian
 
sediaan
Lanjutan
 
21
Internal
 
Audit
1.
Pemeriksaan
 
kas
2.
Pemeriksaan
 
piutang
 
dagang
Pajak
1.
Pengisian
 
SPT
Pengembangan
 
sistem
 
pakar 
Pengembangan
 
sistem
 
pakar
 
melibatkan
 
empat 
pihak,
 
yaitu
 
analis
 
sistem,
 
knowledge
 
engineer, 
pakar,
 
dan
 
pemakai
 
sistem.
Jaringan
 
Neural
 
Artifisial
22
Jaringan
 
neural
 
artifisial
 
(artificial
 
neural 
network)
Merupakan
 
jaringan 
neural
 
buatan 
yang
 
mencoba 
Meniru
 
jaringan
 
neural
 
manusia.
 
Perancangan
 
dari 
Jaringan
 
neural
 
artifisial
 
diilhami
 
dengan
 
struktur 
dari
 
otak manusia.
Otak
 
manusia
 
terdiri 
dari
 
jaringan-jaringan
 
neuron 
yang
 
berfungsi
 
sebagai
 
sistem pengolah
 
data. 
Neuron
 
terdiri
 
dari
 
tiga
 
elemen
,
 
yaitu:
Dendrites,
Soma,
 
        
    
Axon,
                                                                                                           
Lanjutan
 
23
Dendrites
,
berfungsi
 
sebagai
 
alat input
 yang
 
menerima
sinyal
 
elektrokimia,
Soma
,
berfungsi
 
sebagai
 
pemrosesnya,
Axon
,
berfungsi
 
sebagai
 
alat
 
outputnya.
Akhir
 dari
 
serat
 
axon
 
akan berhubungan
 
dengan 
akhir 
dengan
 
serat
 
dendrite
 
membentuk
 
suatu 
jaringan
 
neuron.
Lanjutan
 
24
Jaringan 
neural 
artifisial berbeda dengan 
sistem 
pakar
 
dalam
 beberapa
 
hal. 
Jaringan
 
neural 
artifisial 
mempunyai 
intelegensi 
yang 
dapat belajar 
dan berpikir 
layaknya 
otak 
manusia, sehingga dapat 
belajar
 
dari
 
kesalahan-kesalahan 
yang
 
pernah 
dilakukan 
untuk 
perbaikan-perbaikan proses 
selanjutnya.
Jaringan
 
neural
 
artifisial
 
mulai
 
banyak
 diterapkan
 
di 
aplikasi
 
bisnis.
 
Beberapa
 
riset 
bisnis
 
menunjukkan 
bahwa
 
prediksi
 
dengan
 
menggunakan
 
perangkat 
lunak jaringan 
neural 
artifisial 
hasilnya 
lebih tepat 
dibandingkan
 
dengan prediksi
 
cara
 
konvensional.
Lanjutan
 
25
Contoh
 
aplikasi
 
penggunaan
 
jaringan
 
neural 
artifisial,
 
antara lain
 
adalah:
1.
Prediksi
 
harga
 
saham,
2.
Prediksi
 
kebangkrutan
 
perusahaan,
3.
Prediksi
 
kapan
 
saham
 harus 
dijual
 
atau
dibeli,
 
dan
4.
Prediksi
 
rangking
 
dari
 
obligasi,
 
dll.
Sistem 
Penunjang
 
Keputusan
26
Definisi
 
sistem
 
penunjang
 
keputusan (SPK)
atau
 
decision
 
support
 
system
 
(DSS)
Merupakan
 
sistem
 
informasi
 
untuk
 
membantu 
manajer
 
level
 
menengah
 
untuk
 
proses
 
pengambilan 
keputusan
 
setengah
 
terstruktur
 
(
semi
 
structured
) 
supaya
 
lebih
 
efektif
 
dengan
 
menggunakan
 
model 
model 
analisis
 
dan data
 
yang
 
tersedia.
Tujuan
 
SPK 
adalah
Membantu manajer
 
mengambil
 
keputusan
 
semi 
structured
 
yang
 
dihadapi
 
oleh
 
manajer
 
level 
menengah,
Lanjutan
 
27
Membantu
 
atau
 
mendukung
 
manajemen 
mengambil
 
keputusan
 
bukan
 
menggantikannya,
Meningkatkan
 
efektifitas
 
pengambilan
 
keputusan
manajemen
 
bukan
 
untuk
 
meningkatkan
 
efisiensi.
Komponen
 
SPK
28
Sistem 
penunjang keputusan (SPK) 
mempunyai 
tiga
 
komponen,
 
yaitu:
1.
dialog
 
management
,
2.
model
 
management
,
 
dan
3.
data
 
management
.
Dialog
 
management
 
atau
 
user
 
interface
: 
yaitu 
komponen 
untuk 
berdialog dengan pemakai 
sistem (dalam 
SI 
merupakan komponen input dan 
output)
Model
 
management:
Yaitu
 
komponen
 
yang
 
merubah
 
data
 
menjadi
 
        
informasi
 yang
 
relevan,
 
misal
 
linier
 
programming
             
Lanjutan
 
29
Data
 
management:
yaitu 
komponen basis data 
yang 
terdiri dari semua 
basis
 
data 
yang
 
dapat
 
diakses.
Sistem 
penunjang keputusan (SPK) berbeda dengan 
sistem 
pakar.
 
Sistem
 
penunjang
 
keputusan,
 
ciri 
cirinya
 
menggunakan
 
data
 
base
 
dan
 
berbasis
 
pada 
modeling
 
(permodelan).
Menurut Alter (1976), 
SPK 
terdiri dari bermacam 
macam,
 
tetapi tergantung
 
pada
 
tingkat
 
kerumitannya, 
yaitu:
1.
 
SPK 
yang 
paling 
mudah, 
yaitu 
mengambil elemen 
informasi tertentu
 
dari
 sebuah 
file.
Lanjutan
 
30
1.
SPK 
yang 
lebih rumit, 
yaitu 
mengambil 
beberapa 
elemen-elemen data dari
 sebuah
 file.
 
dan
2.
SPK
 
yang
 
cukup
 
rumit,
 
yaitu
 
mengambil 
elemen- 
elemen
 
data dari
 
beberapa
 
file
 
dan 
menggabungkannya
 
menjadi
 suatu
 
laporan.
Sistem
 
Informasi Geografik
31
Perusahaan
 
jaringan
 
toko
 
ritel
 
Wal
 
mart 
mengumpulkan
 
semua
 
basis
 
data
 
di
 
masing-masing 
tokonya
 
yang
 
tersebar
 
di
 
Amerika Serikat 
ke
 
dalam 
data
 
warehouse
 
di
 
kantor
 
pusat,
 
dengan 
menggunakan
 
datamining
.
 
Manajer
 
di
 
Wal
 
Mart 
dapat
 
menganalisis perilaku 
konsumen
 
secara 
nasional
 
serentak.
Wal
 
Mart
 
menampilkan
 
informasi
 
ini dalam
 
bentuk 
peta
 
wilayah
 
Amerika
 
Serikat
 
dan
 
dapat
 
melihat 
pergerakan
 
pola
 
perilaku 
konsumen
 
antar
 waktu 
dan
 
antar 
tempat
 
di
 
seluruh 
tokonya
 
di
 
AS
Lanjutan
 
32
Dari
 
tampilan
 peta
 
wilayah
 
dapat
 
dilihat
 
pergeseran- 
pergeseran
 
penjualan
 
yang
 
terjadi
 
dan
 
perilaku 
konsumen
 
dapat
 
dipelajari,
 
sehingga
 
alokasi 
promosi
 
dapat
 
dioptimalkan.
Sistem 
yang 
menggunakan 
bentuk peta 
secara 
geografis 
ini 
dikenal 
dengan nama 
geographic 
information 
systems 
atau sistem informasi 
geografik.
Perbedaan antara SIG dan SIM
1.
SIG merupakan bentuk khusus dari sistem informasi yang
diaplikasikan ke data geografis.
2.
SIM adalah kumpulan proses, dieksekusi pada data mentahuntuk
menghasilkan informasi yang akan berguna dalam pengambilan
keputusan
3.
SIG menggunakan data yang mereferensi secara geografis seperti
data non & spasial dan terdapat operasi yang mendukung analisa
spasial
.
4.
K
emampuan SIG dibanding SIM adalah dalam menampilkan
informasi dalam bentuk informasi geografis/geospasial yang berupa
peta, karena peta menggambarkan situasi dan kondisi di permukaan
bumi.
Komponen SIG
Gambar 1. Komponen SIG
Komponen SIG
1.
H
ardware : SIG memerlukan spesifikasi komponen hardwareyang
sedikit lebih tinggi dibanding spesigikasi komponen SI lainnya.
Hardware pendukung SIG meliputi peralatan untukinput, proses,
output, dan penyimpanan data.
2.
Software : Software SIG haruslah menyediakan fungsi dan toolyang
mampu melakukan fungsi penyimpanan data, analisis,menampilkan
infomrasi geografis.
 E
lemen khusus yang harusterdapat dalam
komponen software SIG adalah :
 
a. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis.
 
b. Sistem manajemen basis data
 
c. T
ools yang mendukung -uery geografis, analisis, dan Visualisasi
 
d. GU
I untuk memudahkan akses pada tools geografi
Lanjutan
4.
D
ata 
:
 data merupakan komponen penting dalam SIG.
Secarafundamental SIG bekerja dengan 2 model data geografis, yaitu
modem 
v
ector dan raster.
5.
M
anusia : komponen manusia memegang peranan penting,karena
tanpa SDM maka sistem tersebut tidak dapatdiaplikasikan dengan
baik. dapat dikatakan manusia merupakankomponen yang
mengendalikan suatu sistem sehinggamenghasilkan suatu analisa
yang dibutuhkan.
6.
M
etode 
:
 SIG yang baik memiliki keserasian antara rencanadisain
dengan aturan dunia nyata, dimana metode, model, dan
implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.
Sistem
 Informasi
 
Eksekutif
37
Sistem
 
Informasi
 
Eksekutif
 
(SIE)
 
atau
 
executive 
information
 
system
 
(EIS) 
adalah
 
sistem
 
informasi 
yang 
digunakan oleh manajer tingkat 
atas untuk 
membantu pemecahan masalah tidak terstruktur 
(
unstructured
).
SIE 
berbeda dengan sistem penunjang keputusan 
(SPK). SIE lebih 
fokus 
pada permasalahan- 
permasalahan 
umum 
di tingkat 
atas atau 
tingkat 
stratejik. Permasalahan-permasalahan 
umum 
yang 
dihadapi
 oleh
 manajer
 
atas
 
adalah
 
permasalahan- 
permasalahan
 
perencanaan stratejik
 
(
strategic 
planning
)
 
dan
 
perumusan
 
stratejik 
(
strategic
 
        
formulation
).
                                                                                              
Sistem
 Informasi
 
Eksekutif
38
Permasalahan-permasalahan tersebut 
misalnya 
adalah:
1.
Permasalahan-permasalahan
 
tentang
 
arah
 
bisnis
yang
 
akan
 
dilakukan
 
di
 
masa
 
depan,
2.
Posisi
 
kompetitor dan
 
bagaimana
 
mengatasinya,
3.
Perlu
 
atau
 
tidaknya
 
ekspansi
 
bisnis,
 
dsb.
undefined
Thank
 
You
39
See
 
You
 
next
 
weeks
Slide Note
Embed
Share

Management in organizations is divided into three levels: operational, tactical, and strategic. Each level requires different information systems to support various activities. Operational systems focus on routine transactions and control processes, while middle-level systems aid in semi-structured decision-making. Strategic systems facilitate strategic planning and issue resolution. Different types of information systems such as Expert Systems, Neural Networks, Decision Support Systems, Geographic Information Systems, and Executive Information Systems cater to the distinct needs of each management level.

  • Information Systems
  • Organizational Management
  • Operational Level
  • Strategic Planning
  • Decision Making

Uploaded on Apr 19, 2024 | 10 Views


Download Presentation

Please find below an Image/Link to download the presentation.

The content on the website is provided AS IS for your information and personal use only. It may not be sold, licensed, or shared on other websites without obtaining consent from the author. Download presentation by click this link. If you encounter any issues during the download, it is possible that the publisher has removed the file from their server.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sistem Informasi di Level-Level Organisasi/Manajemen (Lanjutan Pert 2) Febi Nur Salisah, S.Kom, M.Kom Mata Kuliah Enterprise Information System Prodi Sistem Informasi UIN SUSKA Riau 1

  2. Pendahuluan Manajemen dapat dibagi menjadi 3 level, yaitu: Level bawah (level operasional) Level menengah (level taktik) Level atas (level stratejik) Setiap level manajemen melakukan kegiatan yang berbeda, sehingga membutuhkan informasi yang berbeda. Karena informasi yang dibutuhkan berbeda, sistem informasi yang digunakan juga berbeda. 2

  3. Lanjutan Sistem-sistem informasi di level operasi digunakan untuk: mendukung manajer operasi dalam melakukan kegiatannya. Tujuan utama sistem informasi di level operasional adalah: untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan kontrol arus transaksi yang terjadi di organisasi. Sistem yang berbasis pada transaksi ini disebut: TPS (Transaction Processing Systems) dan PCS (Process Control Systems). 3

  4. Lanjutan Sistem informasi di level menengah digunakan untuk: pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen yang sifatnya setengah terstruktur (semi structured). Sistem-sistem informasi ini diantaranya adalah: 1. Sistem pakar (SP) atau expert systems (ES), 2. Jaringan neural buatan (JNB) atau artificial neural network (ANN), 3. Sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS), 4

  5. Lanjutan 4. Sistem informasi geografik (SIG) atau geographic information systems (GIS) 5

  6. Lanjutan Sistem informasi di level atas digunakan untuk: perencanaan stratejik dan pemecahan masalah. Sistem informasi di level stratejik adalah: Sistem informasi eksekutif (SIE) atau executive information systems (EIS) atau executive support systems (ESS). Sistem informasi yang menghubungkan ke tiga level manajemen adalah sistem otomatisasi kantor (SOK) atau office automation systems (AOS). 6

  7. Sistem-sistem informasi di level-level manajemen Perencanaan strategis EIS Manager atas DSS, GSS, GIS, ES, ANN Pengendalian manajemen Manger menengah Pengendalian operasi TPS, PCS Manager bawah 7

  8. Sistem Pakar Sistem pakar atau expert systems: adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar dapat berisi dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). 8

  9. Lanjutan Sistem pakar berguna karena beberapa hal, yaitu: 1. Sistem pakar selalu tersedia di organisasi, sedangkan pakar belum tentu selalu berada di tempat. 2. Sistem pakar dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan tidak kenal lelah. 9

  10. Illustrasi sistem pakar dalam aplikasi bisnis Santoso adalah seorang nasabah bank X yang telah 5 tahun menjadi nasabah setia selama dia menyelesaikan sarjananya. Sekarang Santoso sudah bekerja dan ingin membeli rumah sendiri, dan bermaksud meminjam uang ke Bank. Bank X atau Bank Y ya ..??? Apa harapan yang ingin diperoleh Santoso? 10

  11. Cara Kerja Sistem Pakar Pengetahuan (knowledge) di dalam sistem pakar diwakili oleh aturan-aturan (rules). Aturan satu dengan aturan lain dihubungkan sehingga membentuk diagram pohon. Sistem pakar akan memproses aturan-aturan tsb dan komponen sistem pakar yang memproses ini adalah inference engine. Ada dua cara inference engine memproses aturan-aturan ini, yaitu dengan: 1. forward reasoning dan 2. backward reasoning. 11

  12. Lanjutan Forward reasoning atau disebut juga forward chaining, aturan-aturan diperiksa satu persatu urut mulai dari muka (forward). Setiap aturan (rule) yang diperiksa, inference engine akan mengevaluasi apakah aturan ini berkondisi benar atau salah? Dengan cara backward reasoning atau disebut juga backward chaining atau reverse reasoning, inference engine akan menganggap aturan sebagai suatu masalah atau hipotesis yang akan diselesaikan permasalahannya. Inference engine memeriksa aturan mulai dari aturan-aturan terakhir yang memberikan hasil. 12

  13. Illustrasi Sistem pakar untuk mencari nama hewan. Jika seseorang menggunakan sistem pakar, maka akan ditanyakan karakteristik hewan yang diinginkan. 1. memilih yang tinggi atau yang pendek? misal pendek. 2. memilih yang putih atau warna lainnya? misal dipilih putih 3. memilih yang kurus atau gemuk? Misal dipilih gemuk Sistem pakar akan memberikan hasil sapi 13

  14. Lanjutan Knowledge base di sistem pakar dalam bentuk diagram pohon. Tidak ada Rule 4 Tidak Ber- belalai? Rule 2 Putih Gajah putih Putih atau warna? Ya Rule 5 Jerapah Kuning Warna Kuning atau hitam? Tinggi Rule 1 Dino- saur Tinggi atau Pendek? Hitam Rule6 Kurus Anjing Kurus atau gemuk? Pendek Rule 3 Putih Gemuk Sapi Putih atau hitam? Rule 7 Kucing hitam Ya Ber- kumis? Hitam Tidak Kerbau 14

  15. Komponen-Komponen Sistem Pakar Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu: 1. User interface, 2. Inference engine, 3. Knowledge base. User Interface: merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan dengan input (menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output(menghasilkan jawaban) dengan pemakainya. interface yang dipakai: keyboard dan monitor. 15

  16. Lanjutan Inference engine adalah: perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan- urutan tertentu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan konsultasi dengan pemakai sistem. Sekarang inference engine tidak perlu dibangun,tetapi sudah tersedia dalam bentuk paket yang disebut dengan Expert System Shell (ES Shell). 16

  17. Lanjutan ES Shell yang dijual komersil pertama adalah KEE (Knowledge Engineering Environment). Komponen ketiga dari sistem pakar adalah knowledge base (basis pengetahuan). Knowledge base dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan dengan satu dengan yang lain. Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar 17

  18. Kelebihan & Kekurangan Sistem Pakar Kelebihan-kelebihan sistem pakar: Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk manajer, Memberikan solusi tepat waktu, Pelayanan konsumen lebih baik, Menyimpan pengetahuan di organisasi. Kekurangan-kekurangan sistem pakar: Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten, Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement, Format knowledge base sistem pakar terbatas, Aplikasi sistem pakar di bisnis sangat terbatas. 18

  19. Lanjutan Contoh-contoh aplikasi sistem pakar di bisnis Untuk keperluan manajemen 1. Analisis pinjaman 2. Evaluasi kinerja perusahaan Diagnostik 1. Analisis varian 2. Diagnostik program perangkat lunak Penjadwalan 1. Penjadwalan produksi 2. Penjadwalan proyek 19

  20. Lanjutan Konfigurasi 1. Konfigurasi komputer yang diinginkan 2. Konfigurasi susunan pabrik Pemilihan 1. Pemilihan materi bahan mentah 2. Pemilihan mesin Pengendalian 1. Pengendalian mesin produksi 2. Pengendalian sediaan 20

  21. Lanjutan Internal Audit 1. Pemeriksaan kas 2. Pemeriksaan piutang dagang Pajak 1. Pengisian SPT Pengembangan sistem pakar Pengembangan sistem pakar melibatkan empat pihak, yaitu analis sistem, knowledge engineer, pakar, dan pemakai sistem. 21

  22. Jaringan Neural Artifisial Jaringan neural artifisial (artificial neural network) Merupakan jaringan neural buatan yang mencoba Meniru jaringan neural manusia. Perancangan dari Jaringan neural artifisial diilhami dengan struktur dari otak manusia. Otak manusia terdiri dari jaringan-jaringan neuron yang berfungsi sebagai sistem pengolah data. Neuron terdiri dari tiga elemen, yaitu: Dendrites, Soma, Axon, 22

  23. Lanjutan Dendrites, berfungsi sebagai alat input yang menerima sinyal elektrokimia, Soma, berfungsi sebagai pemrosesnya, Axon, berfungsi sebagai alat outputnya. Akhir dari serat axon akan berhubungan dengan akhir dengan serat dendrite membentuk suatu jaringan neuron. 23

  24. Lanjutan Jaringan neural artifisial berbeda dengan sistem pakar dalam beberapa hal. Jaringan neural artifisial mempunyai intelegensi yang dapat belajar dan berpikir layaknya otak manusia, sehingga dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan untuk perbaikan-perbaikan proses selanjutnya. Jaringan neural artifisial mulai banyak diterapkan di aplikasi bisnis. Beberapa riset bisnis menunjukkan bahwa prediksi dengan menggunakan perangkat lunak jaringan neural artifisial hasilnya lebih tepat dibandingkan dengan prediksi cara konvensional. 24

  25. Lanjutan Contoh aplikasi penggunaan jaringan neural artifisial, antara lain adalah: 1. Prediksi harga saham, 2. Prediksi kebangkrutan perusahaan, 3. Prediksi kapan saham harus dijual atau dibeli, dan 4. Prediksi rangking dari obligasi, dll. 25

  26. Sistem Penunjang Keputusan Definisi sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) Merupakan sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model model analisis dan data yang tersedia. Tujuan SPK adalah Membantu manajer mengambil keputusan semi structured yang dihadapi oleh manajer level menengah, 26

  27. Lanjutan Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan menggantikannya, Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan efisiensi. 27

  28. Komponen SPK Sistem penunjang keputusan (SPK) mempunyai tiga komponen, yaitu: 1. dialog management, 2. model management, dan 3. data management. Dialog management atau user interface: yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem (dalam SI merupakan komponen input dan output) Model management: Yaitu komponen yang merubah data menjadi informasi yang relevan, misal linier programming 28

  29. Lanjutan Data management: yaitu komponen basis data yang terdiri dari semua basis data yang dapat diakses. Sistem penunjang keputusan (SPK) berbeda dengan sistem pakar. Sistem penunjang keputusan, ciri cirinya menggunakan data base dan berbasis pada modeling (permodelan). Menurut Alter (1976), SPK terdiri dari bermacam macam, tetapi tergantung pada tingkat kerumitannya, yaitu: 1. SPK yang paling mudah, yaitu mengambil elemen informasi tertentu dari sebuah file. 29

  30. Lanjutan 1. SPK yang lebih rumit, yaitu mengambil beberapa elemen-elemen data dari sebuah file. dan 2. SPK yang cukup rumit, yaitu mengambil elemen- elemen data dari beberapa file dan menggabungkannya menjadi suatu laporan. 30

  31. Sistem Informasi Geografik Perusahaan jaringan toko ritel Wal mart mengumpulkan semua basis data di masing-masing tokonya yang tersebar di Amerika Serikat ke dalam data warehouse di kantor pusat, dengan menggunakan datamining. Manajer di Wal Mart dapat menganalisis perilaku konsumen secara nasional serentak. Wal Mart menampilkan informasi ini dalam bentuk peta wilayah Amerika Serikat dan dapat melihat pergerakan pola perilaku konsumen antar waktu dan antar tempat di seluruh tokonya di AS 31

  32. Lanjutan Dari tampilan peta wilayah dapat dilihat pergeseran- pergeseran penjualan yang terjadi dan perilaku konsumen dapat dipelajari, sehingga alokasi promosi dapat dioptimalkan. Sistem yang menggunakan bentuk peta secara geografis ini dikenal dengan nama geographic information systems atau sistem informasi geografik. 32

  33. Perbedaan antara SIG dan SIM 1. SIG merupakan bentuk khusus dari sistem informasi yang diaplikasikan ke data geografis. SIM adalah kumpulan proses, dieksekusi pada data mentahuntuk menghasilkan informasi yang akan berguna dalam pengambilan keputusan SIG menggunakan data yang mereferensi secara geografis seperti data non & spasial dan terdapat operasi yang mendukung analisa spasial. Kemampuan SIG dibanding SIM adalah dalam menampilkan informasi dalam bentuk informasi geografis/geospasial yang berupa peta, karena peta menggambarkan situasi dan kondisi di permukaan bumi. 2. 3. 4.

  34. Komponen SIG Gambar 1. Komponen SIG

  35. Komponen SIG 1. Hardware : SIG memerlukan spesifikasi komponen hardwareyang sedikit lebih tinggi dibanding spesigikasi komponen SI lainnya. Hardware pendukung SIG meliputi peralatan untukinput, proses, output, dan penyimpanan data. Software : Software SIG haruslah menyediakan fungsi dan toolyang mampu melakukan fungsi penyimpanan data, analisis,menampilkan infomrasi geografis. Elemen khusus yang harusterdapat dalam komponen software SIG adalah : a. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis. b. Sistem manajemen basis data c. Tools yang mendukung -uery geografis, analisis, dan Visualisasi d. GUI untuk memudahkan akses pada tools geografi 2.

  36. Lanjutan 4. Data : data merupakan komponen penting dalam SIG. Secarafundamental SIG bekerja dengan 2 model data geografis, yaitu modem vector dan raster. Manusia : komponen manusia memegang peranan penting,karena tanpa SDM maka sistem tersebut tidak dapatdiaplikasikan dengan baik. dapat dikatakan manusia merupakankomponen yang mengendalikan suatu sistem sehinggamenghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan. Metode : SIG yang baik memiliki keserasian antara rencanadisain dengan aturan dunia nyata, dimana metode, model, dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan. 5. 6.

  37. Sistem Informasi Eksekutif Sistem Informasi Eksekutif (SIE) atau executive information system (EIS) adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah tidak terstruktur (unstructured). SIE berbeda dengan sistem penunjang keputusan (SPK). SIE lebih fokus pada permasalahan- permasalahan umum di tingkat atas atau tingkat stratejik. Permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi oleh manajer atas adalah permasalahan- permasalahan perencanaan stratejik (strategic planning) dan perumusan stratejik (strategic formulation). 37

  38. Sistem Informasi Eksekutif Permasalahan-permasalahan tersebut misalnya adalah: 1. Permasalahan-permasalahan tentang arah bisnis yang akan dilakukan di masa depan, 2. Posisi kompetitor dan bagaimana mengatasinya, 3. Perlu atau tidaknya ekspansi bisnis, dsb. 38

  39. Thank You See You next weeks 39

Related


More Related Content

giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#giItT1WQy@!-/#