Adaptasi Fisiologi Sistem Urinari dan Gastrointestinal pada Kehamilan
Proses adaptasi fisik, anatomis, dan fisiologis ibu hamil terhadap perubahan selama kehamilan dijelaskan. Adaptasi sistem urinari termasuk efek progesteron, peningkatan LFG, dan aliran plasma ginjal. Adaptasi sistem gastrointestinal melibatkan perubahan pada sistem pencernaan. Popular
- Fisiologi Kehamilan
- Sistem Urinari
- Sistem Gastrointestinal
- Adaptasi Fisiologis
- Perubahan pada Kehamilan
Download Presentation
Please find below an Image/Link to download the presentation.
The content on the website is provided AS IS for your information and personal use only. It may not be sold, licensed, or shared on other websites without obtaining consent from the author. Download presentation by click this link. If you encounter any issues during the download, it is possible that the publisher has removed the file from their server.
E N D
Presentation Transcript
ADAPTASI SISTEM URINARI DAN GASTROINTESTINAL DALAM KEHAMILAN Kelompok III Resky Devi Akib,S.ST,.M.Keb
KELOMPOK 3 EKA BELLA FITRIA IKHSAN SETYAWATI (202109004) (2021O9OO3) SARIDA SAMIR ST. HAISAH NUR AFIDZAH PUTRI WIDIYAH SARI (202109007) (202109150) (202109012) (202109147)
Proses adaptasi fisiologi ibu hamil adalah proses untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik yang normal terjadi pada ibu selama masa kehamilan Selama kehamilan terjadi adaptasi anatomis, fisiologis, dan biokimia yang mencolok, banyak perubahan ini dimulai segera setelah pembuahan dan berlanjut selama kehamilan, dan sebagian besar terjadi sebagai respon terhadap rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan plasenta. Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi
A. Adaptasi Sistem Urinari dalam Kehamilan Progesteron dengan efek relaksan pada serabut-serabut otot polos menyebabkan terjadinya dilatasi, pemanjangan, dan penekukan ureter. Penumpukan urine terjadi dalam ureter bagian bawah dan penurunan tonus kandung kemih dapat menimbulkan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas sehingga sering terjadi pielonefritis Laju filtrasi glomerulus (LFG, Glomerular Filtration Rate) dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. LFG meningkat hingga 25 persen pada minggu kedua setelah konsepsi dan 50 persen pada awal tri semester kedua. Aliran plasma ginjal bahkan meningkat lebih besar. Peningkatan LFG menetap sampai aterm, meskipun aliran plasma ginjal berkurang selama kehamilan tahap akhir (Andina,2019).
Menjelang akhir kehamilan, terutama pada nulipara, di mana bagian presentasi janin sering sudah masuk sebelum persalinan, seluruh dasar kandung kemih terdorong kedepan dan ke atas, mengubah permukaan yang semula konveks menjadi konkaf. Akibatnya, tindakan diagnostik dan terapeutik menjadi bertambah sulit. Selain itu, tekanan bagian presentasi mengganggu draenase darah dan limfa dari dasar kandung kemih, sering menyebabkan bagian ini menjadi endematosa, mudah mengalami trauma dan lebih rentan terhadap infeksi
B. Adaptasi Sistem Gastrointestinal dalam Kehamilan Sistem gastrointestinal atau yang biasa kita kenal dengan sistem pencernaan Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nause) sebagai akibat hormon estrogen yang meningkat dan peningkatan kadar HCG dalam darah, tonus otot tractus digestivus menurun sehingga mortalitas juga berkurang yang merupakan akibat dari jumlah progesteron yang besar dan menurunnya kadar motalin- suatu peptida hormonal yang diketahui mempunyai efek perangsangan otot-otot polos. Makanan lebih lama di lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama berada dalam usus. Hal ini baik untuk reabsorpsi akan tetapi menimbulkan obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil
Ukuran hati manusia akan membesar selama kehamilan. Konsentrasi albumin serum menurun selama kehamilan. Pada akhir kehamilan, konsentrasi albumin mendekati 3,0 g/dL dibandingkan dengan sekitar 4,3 g/dL pada wanita tidak hamil. Namun albumin total meningkat, karena meningkatnya volume distribusi akibat penambahan volume plasma. Juga terjadi peningkatan ringan kadar globulin serum