Understanding Business Ethics Theories and Principles

Slide Note
Embed
Share

Explore various business ethics theories including Ethical Concepts, Moral Behavior Development, Ethical Principles, and the Role of Ethics in Business. Delve into the concept of ethics, moral behavior evolution, ethical principles like autonomy, honesty, justice, and integrity, and the importance of mutual benefit in conducting business. Learn about different ethical theories such as Egoism, Deontology, and Utilitarianism to understand, predict, and control ethical behavior in business settings.


Uploaded on Apr 18, 2024 | 9 Views


Download Presentation

Please find below an Image/Link to download the presentation.

The content on the website is provided AS IS for your information and personal use only. It may not be sold, licensed, or shared on other websites without obtaining consent from the author. Download presentation by click this link. If you encounter any issues during the download, it is possible that the publisher has removed the file from their server.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI - TEORI ETIKA E t i k a B i s n i s Cendekiaku

  2. Pokok Bahasan Teori - Teori Etika Konsepsi Etika Perkembangan Perilaku Moral Teori Etika Prinsip Etika Teori Etika & Paradigma Hakikat Manusia Peran Etika dalam Bisnis

  3. Konsepsi Etika Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang menurut Kerat (1998) adalah adat istiadat atau kebiasaan. Perpanjangan dari adat istiadat membangun suatu aturan kuat di masyarakat, yaitu setiap tindakan mengikuti aturan, dan aturan tersebut membentuk moral masyarakat dalam menghargai adat istiadat yang berlaku. Etika pada umumnya diidentikkan dengan moral (atau moralitas) Etika atau norma dibutuhkan sebagai pengantar pemikiran kritis yang dapat membedakan antara hal yang sah dan hal yang tidak sah, hal yang baik dan buruk, serta hal yang salah dan hal yang benar

  4. Perkembangan Perilaku Moral Perilaku moral adalah perilaku yang mengikuti kode moral kelompok masyarakat tertentu. Moral dalam hal ini berarti adat kebiasaan atau tradisi. Perilaku tidak bermoral berarti perilaku yang gagal mematuhi harapan kelompok sosial tersebut

  5. Perkembangan Perilaku Moral RUST #8a5435

  6. Prinsip Otonomi sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan . Prinsip Kejujuran jujur perjanjian dan kontrak. dalam pemenuhan syarat-syarat Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. Prinsip Etika Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan

  7. Mutual menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak Benefit Principles Integritas Moral terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya Prinsip Etika

  8. TEORI ETIKA Egoism e Deontologi Utilitariarisme Fungsi teori dan ilmu pengetahuan adalah untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol. Teori Hak Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik. Sebagai ilmu, etika belum semapan ilmu fisika atau ilmu ekonomi Teori Keutamaan Teori Hak Teori Etika Etonom

  9. Egoisme Egoisme artinya sikap seseorang yang mementingkan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Ada dua jenis egoisme, yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis yaitu individu secara psikologis selalu mengambil tindakan yang menguntungkan dirinya sendiri. Namun, makna egoisme psikologis ini masih bercabang antara egoisme yang mendahulukan kepentingan diri sendiri dan egoisme yang berguna untuk diri sendiri. Adapun egoisme etis adalah adanya keharusan pada individu untuk mengambil tindakan yang paling menguntungkan diri sendiri. Kepentingan diri sendiri harus terjamin, tapi bukan berarti kepentingan orang lain terabaikan.

  10. Deontologi Deontologi juga merupakan pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan.[1] Etika ini kadang- kadang disebut etika berbasis "kewajiban" atau "obligasi" karena peraturan memberikan kewajiban kepada seseorang. Menurut teori etika deontologi mengatakan bahwa betul salahnya suatu tindakan tidak dapat ditentukan dari akibat-akibat tindakan itu, melainkan ada cara bertindak yang begitu saja terlarang ataupun wajib. Jadi ketika kita akan melakukan sesuatu tindakan yang buruk, kita tidak perlu memikirkan apakah akibat dari tindakan tersebut

  11. Utilitarianisme a. Tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensinya (akibat, tujuan, atau hasilnya). b. Dalam mengukur akibat dari suatu tindakan, satu-satunya parameter yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau jumlah ketidakbahagiaan. c. Kesejahteraan setiap orang sama pentingnya. Beberapa kritik yang dilontarkan terhadap paham ini antara lain: a. Sebagaimana paham egoisme, utilitarianisme juga hanya menekankan tujuan/manfaat pada pencapaian kebahagiaan duniawi dan mengabaikan aspek rohani (spiritual). b. Utilitarianisme mengorbankan prinsip keadilan dan hak individu/minoritas demi keuntungan sebagian besar orang (mayoritas).

  12. Teori Hak Menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia (HAM). Namun sebagaimana dikatakan oleh Bertens (2000), teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi (teori kewajiban) karena hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Hak asasi manusia didasarkan atas beberapa sumber otoritas, yaitu: hak hukum (legal right), hak moral atau kemanusiaan (moral, human right), dan hak kontraktual (contractual right).

  13. Teori Keutamaan Teori keutamaan tidak menyatakan tindakan mana yang etis dan mana yang tidak etis. Teori ini mempertanykan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pernyataan mengenai sifat sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang Muncul / bersumber dari tindakan yang berulang ulang

  14. Teori Etika Teonom Teori ini mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungan nya dengan kehendak Allah Perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan dengan kehendak Allah, dan perilaku manusia dianggap tidak baik jika tidak mengikuti aturan- aturan dan perintah Allah sebagaimana yang telah diberitahukan dalam kitab suci. Ada empat persamaan fundamental filsafat etika semua agama, yaitu: a) Semua agama mengakui bahwa umat manusia memiliki tujuan tertingggi selain tujuan hidup di dunia. b) Semua agama mengakui adanya Tuhan dan semua agama mengakui adanya kekuatan tak terbatas yang mengatur alam raya ini. c) Etika bukan saja diperlukan untuk mengatur perilaku hidup manusia di dunia, tetapi juga sebagai salah satu syarat mutlak untuk mencapai tujuan akhir (tujuan tertinggi) umat manusia. d) Semua agama mempunyai ajaran moral (etika) yang bersumber dari kitab suci masing-masing.

  15. Teori Etika & Paradigma Hakikat Manusia

  16. Peran Etika Dalam Bisnis Berikut ini adalah beberapa peran etika dalam kegiatan bisnis (Haurissa dan Praptiningsih: 2014): 1. Etika harus menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, dan seharusnya juga menjadi pedoman bagi pebisnis. 2. Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Pelayanan purna jual merupakan refleksi nilai atau etika yang diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas konsumennya. 3. Etika juga berperan sebagai syarat utama untuk kelangsungan hidup perusahaan. Loyalitas konsumen dapat membantu perusahaan agar tetap bisa bertahan. 4. Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku

  17. Thank You

Related


More Related Content